Suatu siang,kami berteduh di bawah rumpun bambu. Sangat teduh karena batang-batang bambu tinggi dan rimbun tajuknya.Teman saya berkata,bahwa rumpun bambu itu lebih tua dibanding umurnya sendiri. "Aku baru tahu kalau barongan ini umurnya lebih dari tiga puluh tahun!" ujarnya sambil menghitung, barangkali.
Saya sama sekali tidak berkomentar.Dia memang kelahiran desa setempat.Mungkin dia tahu persis,semasa kecil sering bermain-main di bawah bambu di tepi sungai kecil itu.Tentang bambu yang saya ketahui adalah manfaatnya bagi kepentingan manusia.Dari seniman sampai anak kecil, dari insinyur sampai pemabuk pasti pernah mengecap manfaat bambu.
"Kamu pernah lihat bunganya?Bisa bambu berbunga?" tanya saya.Waktu itu saya bangga karena bisa mengajukan pertanyaan seperti itu.Saya merasa mengajukan pertanyaan tepat.Dan pertanyaan itu membuka topeng saya.Saya tidak mengenal bambu!
"Coba cari lagi.Biasanya kamu sangat teliti."
Biasanya keindahanlah yang menandakan kehadiran bunga.Atau baunya.Tapi tak ada jejak yang saya tangkap.Di ketinggian batang-batang bambu itu saya hanya melihat kumpulan daun kering.Sangat aneh,daun-daun itu bisa berkumpul padahal sesamanya bisa tersebar dan bergerak ke sana ke mari oleh kekuatan angin.Tampak seperti sarang.
"Ada burung yang biasa bersarang di tajuk bambu?"
Tapi jawaban yang dia berikan sangat mengejutkan!
"Kamu sudah melihat bunga bambu!"
Sampai hari ini saya belum memastikan kebenaran pendapat teman saya itu.Saya memang membiarkannya jadi misteri untuk saya selami sepanjang hayat.Bambu, manfaat dan misterinya adalah kombinasi yang tepat,bukan?Akhirnya saya pilih bungabambu sebagai nama dan pengingat saya bila mengalami kejenuhan dalam berkreasi.