Mungkin hampir tiga per empat umur saya meremehkan ibu. Ya, keseluruhannya: dari penampilan hingga pendidikan, dari masa lalu hingga impian-impiannya. Luar biasa jahatnya saya ini!
Setelah anak pertama lahir dan merasakan betapa letih merawat bayi, melihat bagaimana istri pontang-panting gantikan popok dan mencucinya, menyusui...saya makin merasa berdosa.
lahir ke mati
selalu hadir menemani:
jarit bunda
Om Bambu, aku ga tahu kata apa yang pantas untuk menggambarkan sosok ibuku. Sampai saat ini aku belum mampu membuat puisi untuk kudedikasikan kepada Beliau.
BalasHapus