Ketika terjadi krisis, aku diperintahkan untuk meninggalkan mess ke sebuah kamar di kantor pusat. Fasilitas di kamar baru jelas lebih enak dan sangat modern dibanding kamar lama. Namun aku sedih harus meninggalkan hutan kecil yang menjadi guru dan pelindungku selama ini. Heran, krisis yang bermula di Amerika harus mengimbas hutan kecilku...
siput air!
bawa seluruh harta
hendak bergegas
Apa yang kualami jelas berkebalikan dengan mantan jutawan Rusia -aku lupa namanya. Dia pernah terimbas krisis dan harus melepas seluruh hartanya untuk melunasi hutang. Sekarang dia hidup tenang di tepi hutan sebagai petani, peternak dan pengrajin kayu. Dengan sisa harta dia bisa mendidik anaknya di rumah dengan memanggil guru privat karena tidak percaya pada sekolah yang hanya mengajarkan korupsi.
Hmm, inilah hidup: aku pilih yang mana?
Om Al, inikah yg merisaukanmu kemarin??
BalasHapusAku turut prihatin :(
benar,et.
BalasHapussalah satu hal yang membuatku risau sampai hari ini.
semoga aku mampu memandang peristiwa ini sebagai proses "lahir": keluar dari rahim hutan yang nyaman ke kehidupan nyata yang tidak senyaman rahim...
terima kasih perhatianmu,et.