Mendidik karakter seseorang itu diibaratkan melepas seekor ayam di pekarangan rumah: ayam itu perlahan tapi pasti akan menemukan habit-nya, kebiasaannya. Ayam itu akan segera tahu kapan dan di mana makanan akan dia temukan. Mungkin juga dia bakal tahu jodohnya...
Lepaskan sahabat di tengah kehidupan yang berlainan dengan kebiasaannya yang lama. Kepribadiannya lambat-laun akan terbentuk. Mau menjadi seperti apa kelak, amat tergantung pada pilihan-pilihan dan keputusannya.
tempe semangit
dari busuk ke enak
:beralih bijak
wew,,,
BalasHapusmakasih ya mas "wejangannya"
bener jg sih, lebih baik berkembang dg sendirinya daripada dipaksa berkembang menjadi apa yang diinginkan orang lain (pdhl blm tentu kita inginkan) :D
Setuju banget.
BalasHapusdari "hidup" itu sendiri, kita mengenal karakter diri
sialnya,,, manusia berjudul orangtua tentu akan menyanggah : anak saya bukan ayam!
BalasHapuspikiran, pikiran ini bergerak dengan sendirinya...sampai aku binun sndr...ah, maap yah teman...
halah put...
BalasHapuskamu kok serba binun?