Ada kegembiraan beberapa hari lalu. Harga bensin dan solar diturunkan. Ada sedikit harapan: tarif angkutan umum juga ikut turun. Secuil perbaikan pada cashflow rumah tanggaku.
Kenyataan sungguh pahit, tarif angkutan tidak serta merta turun seiring penurunan harga bahan bakar minyak; tentu saja dengan alasan yang sangat masuk akal. Bahkan LPG kemasan 3 kg pun langka. Lalu aku pun hanya bisa memaklumi saat wapres mengakui adanya kelemahan dalam keputusan konversi minyak tanah ke LPG. Lebih tajam lagi komentar menteri Energi dan Sumber Daya Mineral : pemerintah kedodoran dalam distribusi...
kopi tubruk
nikmat samarkan sangit...
hilangnya minyak