Ia menjadi tua. Mungkin semangat hidupnya masih menyala-nyala sehingga selalu saja ia berkata padaku: “Masa kalah dengan orang tua?” tiap kali aku berkeluh kesah. Bisa jadi ia ingin memompa semangatku. Bisa jadi pula dia hanya ingin memuaskan egonya.
Berbeda ketika berusia muda, ia ingin berlari sendirian meraih yang diimpikan. Segala cara ia pakai. Tidak boleh ada seorangpun yang menjajarinya saat berada di puncak! Ia ingin memiliki dunia.
pak tua malu
ngompol di kursi tamu…
bebal selalu
Tatkala tubuh membatasi semangat dan jangkauan kebijaksanaannya tidak seluas dulu, dia berkata, “Sebenarnya aku ingin menikmati hidup. Biarlah kesalahan-kesalahan masa laluku ditanggung yang masih hidup. Toh aku punya banyak uang untuk kuwariskan…”
Apakah itu yang dimaksud perumpamaan seorang pemancing saat ditanya bagaimana ia menikmati hidup oleh saudagar kaya-raya: “Engkau melihatku terbaring puas dengan satu ikan di mata pancingku,kan? Itulah kebahagiaan!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar